Tentang Madrasah Diniyah Nusantara
auh dari hiruk pikuk kota dan kemegahan gedung-gedung pencakar langit, di sebuah sudut desa yang asri, berdirilah Madrasah Diniyah (MD) Nusantara. Ini bukanlah sebuah institusi yang mengejar peringkat atau prestasi duniawi, melainkan sebuah rumah sederhana tempat pondasi iman dan akhlak generasi penerus bangsa ditanam dengan tulus dan penuh kesabaran. Filosofi Madrasah Diniyah Nusantara adalah "kembali ke fitrah". Di sini, pendidikan tidak diukur dari seberapa tinggi nilai ujian, tetapi dari seberapa indah adab seorang anak kepada orang tuanya, seberapa fasih lidahnya melantunkan ayat suci, dan seberapa tulus hatinya saat berbagi dengan sesama. Nama "Nusantara" yang disandangnya bukanlah simbol kemodernan global, melainkan tekad untuk merawat dan melestarikan tradisi Islam yang ramah, santun, dan menyatu dengan budaya luhur kepulauan ini. Suasana Belajar yang Meresap ke Hati Seperti yang terlihat pada gambarnya, suasana di MD Nusantara terasa begitu hidup dan damai. Pagi hari selalu diawali dengan cahaya mentari hangat yang menyinari halaman madrasah yang dipenuhi tanaman bunga. Suara anak-anak yang mengeja huruf hijaiyah dari teras kelas berpadu dengan kicau burung dan semilir angin di antara pepohonan kelapa. Proses belajar tidak terbatas di dalam ruangan berdinding. Seringkali, para santri duduk bersila di teras kayu, atau di bawah pohon rindang, mendengarkan kisah-kisah Nabi dari sang Ustadz. Di sini, setiap sudut adalah ruang belajar, dan setiap interaksi adalah pelajaran tentang kehidupan. Fokus Pembelajaran Kurikulum di MD Nusantara berfokus pada ilmu-ilmu dasar keagamaan yang esensial untuk kehidupan sehari-hari, yang diajarkan dengan metode yang mudah dipahami dan diamalkan: Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ): Program utama yang memastikan setiap anak mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil, tajwid, dan makharijul huruf yang benar. Akidah & Akhlak: Penanaman tauhid yang lurus dan pembentukan karakter mulia (akhlakul karimah) melalui kitab-kitab dasar seperti Aqidatul Awam dan Akhlaq lil Banin. Fiqh Ibadah: Pengajaran praktis mengenai tata cara bersuci (thaharah), shalat, puasa, dan ibadah harian lainnya. Tarikh Islam: Mengenalkan sejarah dan keteladanan para Nabi dan orang-orang saleh untuk dijadikan inspirasi. Praktik & Kesenian Islami: Belajar adzan, doa-doa harian, serta melantunkan selawat dan puji-pujian melalui kelompok rebana atau barzanji. Tenaga Pengajar: Pendidik dari Hati Guru-guru di MD Nusantara adalah para ustadz dan ustadzah yang merupakan tokoh masyarakat setempat. Mereka mengajar bukan semata-mata karena profesi, melainkan karena panggilan jiwa dan rasa tanggung jawab untuk membina anak-anak di kampungnya. Keikhlasan mereka terpancar dari cara mereka mengajar dengan penuh kasih sayang, menjadikan mereka sebagai orang tua kedua bagi para santri. Peran di Tengah Masyarakat Madrasah Diniyah Nusantara adalah jantung spiritual desa. Tempat ini tidak hanya hidup di pagi atau sore hari saat KBM berlangsung. Halamannya menjadi tempat anak-anak bermain, terasnya menjadi lokasi musyawarah warga, dan saat hari besar Islam tiba, madrasah inilah yang menjadi pusat perayaan Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, dan kegiatan keagamaan lainnya. Ia adalah milik bersama, dirawat bersama, dan menjadi sumber keberkahan bagi seluruh masyarakat.